Malteng, – Untuk meningkatkan Fisik, Mental dan Disiplin (FMD) Pegawai pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Masohi, Kepala Rutan beserta Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Masohi mendatangi Danbrigif 27 Nusa Ina Maluku Tengah, Rabu (20/09). Kedatangan Karutan dan rombongan diterima langsung Danbrigif 27 Nusa Ina. Tujuan kedatangan tersebut bertujuan untuk melakukan silaturahmi sekaligus mengajak kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan FMD bagi seluruh Petugas di Rutan Kelas IIB Masohi.
Yusuf Mukharom, Kepala Rutan Masohi menuturkan bahwa pihaknya perlu melakukan kerja sama dengan Danbrigif 27 Nusa Ina karena untuk kegiatan FMD yang rencananya akan dilaksanakan beberapa pekan kedepan ini lebih difokuskan pada latihan menembak. “Kenapa harus kerja sama dengan dengan mereka, saya pinginnya itu petugas harus tahu cara menembak yang baik. Karena selama ini saya lihat, ada petugas hampir sebagian besar tidak mahir dalam menembak bahkan cara memegang atau mengoperasikan senjata/pistol saja masih salah. Oleh karena itu, perlu diberikan semacam pembinaan seperti ini, ” ujar Karutan.
Petugas perlu mendapatkan arahan dan bimbingan dari orang yang memiliki keahlian atau skill dalam menembak seperti salah satunya adalah Danbrigif 27 Nusa Ina, yang nantinya akan bertindak sebagai Instruktur. Arahan ini berkaitan dengan tata cara dan teknik dalam menggunakan senjata dengan aman, serta posisi tubuh yang tepat saat menembak. Hal ini penting dilakukan karena menembak memiliki risiko keamanan yang tinggi. “Latihan menembak sangat berperan penting bagi Petugas apalagi Petugas Pengamanan Rutan yang harus berhadapan dengan Narapidana/Tahanan dengan berbagai kasus, dan mengantisipasi terjadinya Gangguan Kamtib dalam Rutan. Dengan demikian, melalui latihan tersebut bisa memberikan manfaat positif bagi mereka untuk melatih konsentrasi, ketepatan serta melatih mental juga keberanian untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tangkas agar peluru dapat tepat mengenai sasaran, ” lanjut Yusuf.
Ia berharap, ketika kegiatan ini dilaksanakan seluruh petugas baik petugas pengamanan maupun staf Rutan Masohi bisa mengikutinya dengan baik dan serius sehingga mereka setidaknya bisa memiliki keahlian atau kemahiran dalam menembak. Karena dengan adanya Skill menembak, mereka bisa mengaplikasikannya untuk mengkondisikan massa bila terjadi keadaan darurat. Apalagi di Lapas/Rutan salah satu alat yang digunakan untuk pengendalian massa saat kondisi darurat adalah senjata dengan peluru hampa maupun gas air mata. “Saya berharap Aparat TNI bisa menggodok atau menggembleng Petugas Rutan Masohi ketika berlatih menembak sehingga setidaknya mereka mempunyai sedikit keahlian dalam menembak dan cara menggunakan senjata, ” tutup Karutan.